1. Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan")
adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
2. Prinsip-Prinsip Etika
Prinsip- prinsip perilaku professional
tidak secara khusus dirumuskan oleh ikatan akuntan Indonesia tapi dianggap
menjiwai kode perilaku akuntan Indonesia. Adapun prinsip- prisip etika yang
merupakan landasan perilaku etika professional, menurut Arens dan Lobbecke
(1996 : 81) adalah :
a.
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya
sebagai professional dan pertimbangan moral dalam semua aktifitas mereka.
b.
Kepentingan Masyarakat
Akuntan harus menerima
kewajiban-kewajiban melakukan tindakan yang mendahulukan kepentingan
masyarakat, menghargai kepercayaan masyarakat dan menunjukkan komitmen pada
professional.
c.
Integritas
Untuk mempertahankan dan menperluas
kepercayaan masyarakat, akuntan harus melaksanakan semua tanggung jawab
professional dan integritas.
d.
Objektivitas dan indepedensi
Akuntan harus mempertahankan
objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam melakukan tanggung jawab
profesioanal. Akuntan yang berpraktek sebagai akuntan public harusbersikap
independen dalam kenyataan dan penampilan padawaktu melaksanakan audit dan jasa
astestasi lainnya.
e.
Keseksamaan
Akuntan harus mematuhi standar teknis
dan etika profesi, berusaha keras untuk terus meningkatkan kompetensi dan mutu
jasa, dan melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemampuan terbaik.
f.
Lingkup dan sifat jasa
Dalam menjalankan praktek sebagai
akuntan public, akuntan harus mematuhi prinsip- prinsip prilaku professional
dalam menentukan liingkup dan sifat jasa yang diberikan.
3. Basis Teori Etika
a. Etika
Teleologi
Teologi berasal
dari kata Yunani, telos = tujuan, berarti mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika
teleologi :
- Egoisme Etis
-
Utilitarianisme
~ Egoisme Etis
Inti pandangan
egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk
mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar
kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi
hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan
semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
~ Utilitarianisme
Berasal dari
bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi
manfaat itu harus menyangkut bukan saja
satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest
happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar. Utilitarianisme , teori ini
cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit
Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti
kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis
Utilitarianisme,
dibedakan menjadi dua macam :
A.
Utilitarianisme
Perbuatan (Act Utilitarianism)
B.
Utilitarianisme
Aturan (Rule Utilitarianism)
Prinsip dasar
utilitarianisme (manfaat terbesar bagi
jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan. Utilitarianisme aturan membatasi diri pada
justifikasi aturan-aturan moral.
b. Deontologi
Istilah
deontologi berasal dari kata Yunani
‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu
harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban kita dan karena
perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah
kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang
merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip
yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan
ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban.
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak
tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada
kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti
kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini,
kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan
sikap hormat pada hukum moral universal.
Bagi Kant, Hukum
Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg
berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan
tempat. Perintah Tak Bersyarat adalah
perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa
mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan
apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.
c. Teori Hak
Dalam pemikiran
moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak
dipakai untuk mengevaluasi baik
buruknya suatu perbuatan atau
perilaku. Teori Hak merupakan suatu
aspek dari teori deontologi, karena
berkaitan dengan kewajiban. Hak dan
kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat
manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan
suasana pemikiran demokratis.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
Teori ini
memandang sikap atau akhlak seseorang.
Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah
hati dan sebagainya. Sedangkan Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan
:
-
Kebijaksanaan
-
Keadilan
-
Suka
bekerja keras
-
Hidup
yang baik
Keutamaan yang
harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness,
kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain
dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya. Fairness : kesediaan untuk memberikan apa
yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa
disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi. Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer
dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas,
Kehormatan dan Rasa malu. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar
manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali. Loyalitas berarti bahwa karyawan
tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen
yang tulus dengan perusahaan. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan
menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. Rasa
malu membuat karyawan solider dengan kesalahan
perusahaan.
4.
Egoism
Egoisme etis dapat didefinisikan sebagai teori etika yang menyatakan bahwa
tolok ukur satu-satunya mengenai baik-buruk suatu perilaku seseorang adalah
kewajiban untuk mengusahakan kebahagiaan dan kepentingannya di atas kebahagiaan
dan kepentingan orang lain. Jadi, egoisme etis adalah suatu teori umum tentang
apa yang harus kita lakukan, yaitu apa yang bertujuan untuk memajukan
kepentingan pribadi kita masing-masing.
Egoisme etis cenderung menjadi hedonistis, karena menekankan kepengintan
dan kebahagiaan pribadi berdasarkan hal yang menyenangkan dan mengenakkan.
Seiap perilaku yang mengenakkan (mendatangkan kenikmatan) bagi diri sendiri
selalu dinilai sebagai perilaku yang baik dan pantas dilakukan. Sebaliknya,
perilaku yang tidak mendatangkan kenikmatan bagi diri pribadi harus dihindari.
Menurut egoisme-etis manusia seharusnya bertindak sedemikian rupa untuk
mengusahakan kepentingan pribadinya tercapai dan menghidari sebaliknya.
Egoisme-psikologis adalah pandangan yang menyatakan bahwa semua orang
selalu dimotivasi oleh perilaku, demi kepentingan dirinya belaka. Egoisme ini
disebut psikologis karena terutama mau mengungkapkan, bahwa motivasi
satu-satunya dari manusia dalam melakukan perilaku apa saja adalah untuk
mengejar kepentingannya sendiri
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar