Stratifikasi sosial adalah pengkelasan , penggolongan , pembagian masyarakat secara vertikal atau atas bawah. Contohnya seperti struktur organisasi perusahaan di mana direktur berada pada strata / tingkatan yang jauh lebih tinggi daripada struktur mandor atau supervisor di perusahaan tersebut.
Proses terjadinya strstifikasi sosial
Stratifikasi social dalam suatu masyarakat dapat terbentuk melalui dua proses,yaitu sebagai berikut.
A. Stratifikasi Sosial yang Terjadi dengan Sendirinya
Stratifikasi social ini terbentuk karena alasan perbedaan kepandaian tingkat umur,jenis kelamin,harta serta sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang dalam masyarakat dan kerabat pembuka tanah.
B. Stratifikasi Sosial yang Sengaja Disusun untuk Tujuan Bersama
Hal ini berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang dalam sebuah organisasi formal seperti pemerintahan,perusahaan,partai politik,angkatan bersenjata,dan perkumpulan.
Dasar-dasar stratifikasi sosial
Soerjono Soekanto menentukan kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam stratifikasi social,yaitu sebagai berikut.
a. Kekayaan
b. Kekuasaan
c. Kehormatan
d. Ilmu Pengetahuan
.
Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial
Di dalam suatu masyarakat sufat stratifikasi social dapat bersifat tertutup (closed social stratification).
A. Stratifikasi social terbuka (Open Social Stratification)
Pada stratifikasi ini,setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapannya sendiri menuju ke lapisan yang lebih tinggi.
B.Stratifikasi Sosial tertutup (Closed Social Stratification)
Pada stratifikasi ini,membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik ke atas maupun ke bawah.
Unsur-unsur Stratifikasi Sosial
Unsur-unsur stratifikasi social secara sosiologis terdiri atas :
A. Kedudukan (Status)
Kedudukan social adalah tempat bagi seseorang dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain.
1. Aspek Statis
2. Aspek dinamis
Dalam masyarakat pada umumnya dikenal 3 macam status :
1. Ascribed Status (Status kelahiran)
2. Achieved Status (Status prestasi)
3. Assigned Status (Kedudukan yang diberikan)
Dalam kehidupan sehari-hari konflik status dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Konflik yang bersifat individual
2. Konflik antar kelompok
3. Konflik antarindividu
4. Konflik individu
B. Peranan (Role)
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan diperbuat oleh seseorang sesuai dengan status yang dimilikinya.
Peranan dapat dibagi menjadi empat :
1. Ascribed Roles (Peran bawaan)
2. Achieved Roles (Peran pilihan)
3. Expected Roles (Peran yang diharapkan)
4. Actual Roles (Peran yang disesuaikan)